Minggu, 13 Januari 2019

Mengurutkan Perkembangan Sistem Operasi Open Source

Sejarah Perkembangan Sistem Operasi Open Source (Lengkap) - Open Source adalah istilah untuk software yang kode programmnya disediakan oleh pengembangnya untuk umum agar dapat dipelajari cara kerjanya, diubah atau dikembangkan lebih lanjut serta untuk disebarluaskan. Apabila pembuat program tersebut melarang orang lain untuk mengubah dan atau menyebarluaskan program buatannya, maka program itu bukan open source, meskipun tersedia kode programmnya. 
Open source merupakan salah satu syarat bahwa suatu software dikatakan "free software". Free software sudah pasti open source software, namun open source software belum tentu free software. Salah satu contoh free software adalah Linux.
 
Contoh open source software adalah FreeBSD. Linux yang berlisensi free software tidak dapat diubah menjadi berlisensi tidak free software, sedangkan FreeBSD yang berlisensi open source software dapat diubah menjadi tidak open source. FreeBSD merupakan salah satu dasar untuk membuat Mac OSX (tidak open source).
 




Dimulai tahun 1994-1995, server-server di Institut Teknologi Bandung (ITB) mulai menggunakan FreeBSD sebagai sistem operasinya. FreeBSD merupakan sistem operasi open source dan tangguh untuk keamanan jaringan maupun server. Tetapi kemudian para administrator jaringan di Computer Network Research Group (CNRG) ITB lebih menyukai laptop Mac dengan sistem operasi Mac OS X yang berbasis BSD daripada sistem operasi yang lain.

Istilah dari open source (kode program terbuka) sendiri baru dipopulerkan pada tahun 1998. Namun, sejarah piranti lunak open source sendiri bisa ditarik jauh ke belakang semenjak kultur hacker berkembang di laboratorium-laboratorium komputer di universitas Amerika seperti di Stanford University, University of California Berkeley dan Massachusetts Institute of Technology(MIT) pada tahun 1960-1970 an.

Pertama kali tumbuh dari sebuah komunitas pemograman yang berjumlah sedikit namun sangat erat dimana mereka biasa bertukar kode program, dan setiap orang dapat memodifikasi program yang dibuat oleh orang lain sesuai dengan kepentingannya. Hasil modifikasinya mereka sebarkan ke komunitas tersebut.

Perkembangan di atas dipelopori oleh Richard Stallman dan teman-temannya yang mengembangkan banyak aplikasi di komputer DEC PDP-10. Pada awal tahun 1980-an komunitas hacker di MIT dan universitas-universitas lainnya bubar karena DEC menghentikan PDP-10. Hal itu berakibat banyak aplikasi yang dikembangkan di PDP-10 menjadi kadaluarsa. Pengganti dari PDP-10, seperti VAX dan 68020, yang memiliki sistem operasi sendiri, dan tidak ada satupun piranti lunak bebas. Pengguna harus menandatangani nondisclosure agreement untuk bisa mendapatkan aplikasi yang bisa dijalankan di sistem-sistem operasi ini.

Oleh karena itu pada bulan Januari 1984 Richard Stallman keluar dari MIT, agar MIT tidak dapat mengklaim piranti-piranti lunak yang dikembangkannya. Pada tahun 1985 beliau mendirikan organisasi nirlaba Free Software Foundation.

Tujuan utama dari organisasi ini adalah untuk mengembangkan sistem operasi. Dengan FSF Stallman telah mengembangkan berbagai piranti lunak : gcc (pengompilasi C), gdb (debugger, Emacs (editor teks) dan perkakas-perkakas lainnya, yang dikenal dengan peranti lunak GNU. Walaupun begitu Stallman dan FSFnya hingga sekarang belum berhasil mengembangkan suatu kernel sistem operasi yang menjadi target utamanya. Ada beberapa penyebab kegagalannya, salah satunya yang mendasar adalah sistem operasi tersebut dikembangkan oleh sekelompok kecil pengembang, dan tidak melibatkan komunitas yang lebih luas dalam pengembangnya.

Pada tahun 1991, seorang mahasiswa S2 Universitas Helsinki, Finlandia mulai mengembangkan suatu sistem operasi yang disebutnya dengan Linux. Dalam pengembangannya Linus Torvalds melempar kode program dari Linux ke komunitas terbuka untuk dikembangkan secara bersama-sama.

Linus Torvalds


Komunitas Linux terus berkembang dimana-mana kemudian akhirnya melahirkan distribusi-distribusi Linux yang berbeda tetapi mempunyai pondasi yang sama yaitu kernel Linux dan librari GNU glibc seperti RedHat, SuSE, Mandrake, Slackware, Debian dan lainnya. Beberapa dari distribusi di atas ada yang bertahan dan besar, bahkan sampai menghasilkan distro turunan, contohnya Distro Debian GNU/Linux. Distro ini menghasilkan puluhan distro anak, antara lain Ubuntu, Knoppix, Xandros, dan lainnya. 
Free Software Foundation (FSF) selain perangkat lunak adalah lisensi GPL (GNU public License), dimana lisensi ini memberi kebebasan bagi penggunanya untuk menggunakan dan melihat kode program, memodifikasi dan mendistribusi ulang piranti lunak tersebut dan juga jaminan kebebasan untuk menjadikan hasil modifikasi tersebut tetap bebas didistribusikan. Linus Torvalds juga menggunakan lisensi dalam pengembangan dasar Linux.
 
Seiring dengan semakin stabilnya rilis dari distribusi Linux, semakin meningkat juga minat dari piranti lunak yang bebas untuk di sharing seperti Linux dan GNU tersebut, juga meningkatkan kebutuhan untuk mendefinisikan jenis piranti lunak tersebut.
 
Akan tetapi terminologi "free" yang dimaksud oleh FSF menimbulkan banyak persepsi dari tiap orang. Sebagian mengartikan kebebasan sebagaimana yang dimaksud dalam GPL, dan sebagian lagi mengartikan untuk arti gratis dalam ekonomi.
 
Para eksekutif di dunia bisnis juga mengkhawatirkan keberadaan perangkat lunak gratis dianggap aneh. Kondisi ini juga mendorong munculnya terminologi "open source" dalam tahun 1998, yang juga mendorong terbentuknya OSI (Open Source Intiative) suatu organisasi nirlaba yang mendorong pemasyarakatan dan penyatuan "Open Source", yang diinisiasi oleh Eric Raymond dan timnya.


Keuntungan


1.      Banyak tenaga (SDM) yang berperan mengerjakan proyek

2.      Kesalahan (bugs, error) lebih cepat ditemukan dan diperbaiki

3.      Kualitas hasil lebih terjamin karena komunitas melakukan evaluasi

4.      Lebih aman

5.      Hemat biaya

6.      Tidak mengulangi development



Kekurangan



1.      Kurangnya SDM yang dapat memanfaatkan open source

2.      Tidak adanya proteksi terhadap HAKI



Contoh Sistem operasi yang termasuk Open Source adalah



·         Linux:Ubuntu, Red Hat,  Mandriva, CentOS, Fedora, Blankon, OpenSUSE, Clear OS

Open BSD dan Free BSD

·         Open Solaris dan Solaris

·         Android

Sejarah Perkembangan Sistem Operasi Close Source

 Windows merupakan sistem operasi yang paling populer di dunia. Mulai diperkenalkan pada tahun 1985, dan sampai sekarang OS Windows masih tetap dapat memegang kepopulerannya meskipun kini mulai mendapat persaingan serius dari Android dan Mac OS. Dimulai dari Windows 1.0, Windows 95, Windows 98, Windows 2000, Windows XP, Windows Vista, Windows 7, dan berlanjut ke OS terbarunya yang sedang ramai di perbincangkan, Windows 8. Beberapa versi lainnya dari OS Windows seperti Windows Server dan lain-lainnya, tidak saya sebutkan di sini.

Windows1

Versi pertama Microsoft Windows, yang disebut dengan Windows 1.0, dirilis pada tanggal 20 November 1985. Versi ini memiliki banyak kekurangan dalam beberapa fungsionalitas, sehingga kurang populer di pasaran.
Windows 2.x

Windows versi 2 pun muncul kemudian pada tanggal 9 Desember 1987, dan menjadi sedikit lebih populer dibandingkan dengan pendahulunya. Sebagian besar populeritasnya didapat karena kedekatannya dengan aplikasi grafis buatan Microsoft,Microsoft Excel for Windows dan Microsoft Word for Windows.
Windows 3.0

Microsoft Windows akhirnya mencapai kesuksesan yang sangat signifikan saat menginjak versi 3.0 yang dirilis pada tahun 1990. Selain menawarkan peningkatan kemampuan terhadap aplikasi Windows, Windows 3.0 juga mampu mengizinkan pengguna untuk menjalankan beberapa aplikasi MS-DOS secara serentak (multitasking), karena memang pada versi ini telah diperkenalkan Memory virtual.

Windows 95

Windows yang lebih unggul pada user interface dan multitasking. Windows 95 merupakan windows yang dianggap revolusioner dan membawa era baru komputasi. Rilis 24 Agustus 1995.

Windows 98

Dirilis pada tanggal 25 Juni 1998, Windows 98 yang pertama merupakan windows yang sangat buruk. Lemot, sering crash dan berbagai masalah lainnya. Perubahan kernel dan perombakan sistem secara keseluruhan membuat penjualannya meningkat karena cepat, dan tidak lagi crash ( malah merupakan windows paling stabil yang pernah ada ) dengan rilis nya Windows 98SE pada tahun 1999

Windows ME

Mengisi kekosongan antara dirilisnya windows 98SE dan XP, di lahirkanlah windows ME. Konsep konsep baru diperkenalkan dengan Windows ME. 1 diantara konsep yang kemudian populer di suatu hari ada “plug and play”. Sayangnya GUI yang buruk dan terlalu geeky membuat nya tidak populer.

Windows 2000

Microsoft merilis Windows 2000 pada 17 Februari 2000, sebuah versi yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Windows NT 5.0 atau “NT 5.0″. Versi Windows 2000 ditujukan untuk dua pangsa pasar, yakni pangsa pasar  workstation dan juga pangsa pasar server.

Windows XP

Oktober 2001, microsoft merilis Windows XP, versi windows yang paling banyak di pakai di seluruh dunia sampai sekarang, banyak mendapatkan pujian di seluruh pemberitaan. Review score yang baik membuat windows XP merajai pasar PC sekarang ini. Windows XP yang pertama kali memecah bagian penjualan windows menjadi Home dan Professional. Hanya membedakan beberapa fitur yang mungkin tidak digunakan oleh pengguna rumahan dibanding pengguna professional.
 

Windows Vista

Vista membawa perubahan besar dalam kernel, GUI dan rangkaian penambahan fitur yang menjanjikan. Sayang biarpun sudah mengalami penambahan fitur dan User Interface, Vista tidak sukses di pasar karena memiliki beberapa flaw yang sangat mengganggu, terutama bagi kritikus. Vista juga lambat dan tidak lebih baik dari windows XP dalam penggunaan sehari hari.

Windows 7

Rilis selanjutnya setelah Windows Vista dikenal sebagai Windows 7, yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Blackcomb dan Vienna. Windows ini memiliki kennel NT versi 6.2 SP2 dari Windows Server 2008. Windows 7 memiliki keamanan dan fitur yang baru. Windows 7 adalah jenis dari Windows Server 2008 SP2. Windows ini dirilis pada tanggal 22 Oktober 2009. Fitur yang ada di Windows 7 60% sama dengan Windows Vista. Beberapa fiturnya adalah: Jump List, Taskbar yang membuka program dengan tampilan kecil, Windows Media Player 12, Internet Explorer 8, dan lain-lain. Beberapa fitur yang unik adalah Sidebar yang nama berganti menjadi Gadget dan Gadget bebas ditaruh kemana-mana (tidak seperti Sidebar yang hanya bisa diletakkan di tempat tertentu). Fitur itu membuat Windows 7 menjadi menarik. Spektifikasi Windows 7 lebih ringan dari pada Windows Vista. Harganya juga lebih murah dari pada Windows Vista.



Keuntungan Closed Source



1.      Kestabilan sistem terjamin karena ada penangung jawab resmi.

2.      Support langsung dari pemilik aplikasi /program.

3.      Mudah mendapatkan sertifikasi.

4.      Lebih mudah digunakan / dipelajari / dipahami karena mayoritas pengguna menggunakannya ( pada daerah tertentu ).



Kekurangan Close Source



1.      Tidak ada support khusus / langsung dari pembuat (developer).

2.      Celah yang terbuka, bisa dimanfaatkan untuk pengambilan informasi.

3.      Sosialisasi pemakaian, agak sulit, karena umumnya pengguna menggunakan close source (e.g.Windows),hanya pada daerah tertentu).

4.      Sulit untuk mendapatkan sertifikasi.

5.      Adanya lisensi yang mengharuskan pengguna untuk menyediakan dana /financial.

6.      Pengembangan terbatas.

7.      Diperlukan antivirus.

8.      Aplikasi umumnya tersedia berbayar.

9.      Deteksi kelemahan aplikasi menunggu feedback dari pengguna.



Contoh Sistem operasi yang termasuk Close Source adalah



·         Microsoft Windows

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PH6

1. Jelaskan perbedaan transparant proxy dan non transparant proxy ? 2. Sebuah jaringan LAN mempunyai alamat IP 192.168.100.30 /25  ma...